ANALISIS SENYAWA BORAKS DALAM URINE DENGAN METODE KURKUMIN (STUDI KASUS PENGONSUMSI KERUPUK PULI)

Authors

  • Anik Eko Novitasari Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
  • Thalia Salsabilla Putri Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

DOI:

https://doi.org/10.57213/medlab.v2i2.185

Keywords:

Senyawa Boraks, Metode Kurkumin, Kerupuk Puli, Tumerik

Abstract

Kerupuk merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat dan dijadikan sebagai bahan pelengkap makanan pokok. Kerupuk sendiri merupakan bahan olahan dari tepung yang biasanya ditambahkan ikan, bawang, atau bahan lainnya guna memperkaya cita rasa. Kerupuk akan terasa lebih nikmat apabila mempunyai tekstur renyah. Salah satu cara yang digunakan kerupuk agar menjadi renyah adalah dengan menambahkan bahan tambahan pangan. Bahan yang dimaksud adalah boraks. Ditambahkannya zat boraks yang dilarang pada bahan makanan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, menghambat pertumbuhan bakteri, mencegah bau tengik, tekstur menjadi renyah dan memperbaiki rasa serta warna pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks dalam urine sebagai hasil akhir metabolisme boraks dalam tubuh. Metode penelitian ini menggunakan Uji Tumerik dengan Kertas Kurkumin. Hasil penelitian pada 20 responden didapatkan 6 urine positif mengandung senyawa boraks yang ditandai dengan warna merah kecoklatan pada kertas kurkumin. Oleh karena itu diperlukan pengawasan lebih lanjut terhadap pangan yang diduga mengandung boraks serta sosialisasi lebih kepada penjual dan konsumen agar lebih waspada terhadap bahan tambahan pangan berupa boraks.

Downloads

Published

2023-07-24

How to Cite

Novitasari, A. E., & Putri, T. S. (2023). ANALISIS SENYAWA BORAKS DALAM URINE DENGAN METODE KURKUMIN (STUDI KASUS PENGONSUMSI KERUPUK PULI). Jurnal Medical Laboratory, 2(2), 1–8. https://doi.org/10.57213/medlab.v2i2.185

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.