PENGARUH TEHNIK BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ATRHITIS DI PRAKTEK MANDIRI NASRULLAH D.R

Authors

  • Asrifah Suardi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57213/nurse.v6i2.199

Keywords:

Gout Arthritis , Asam urat, bekam

Abstract

Gout arthritis adalah artropati akibat kristal yang paling umum disebabkan oleh kristal monohidrat monosodium urat yang menumpuk di persendian sehingga menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat. Kristal ini dapat terbentuk ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang tinggi karena peningkatan memecah purin. Penanganan pada penderita gout arthritis dibagi menjadi 3, yaitu secara farmakologi, non farmakologi dan secara terapi komplementer. Dimana terapi komplementer dapat dilakukan dengan bekam basah. Mekanisme bekam dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah, yaitu melalui rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, lancet akan menyebakan sel mast melepaskan beberapa zat seperti, serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting sub stance (SRS), berbagai zat yang dilepaskan akibat mekanisme bekam tersebut menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler. memicu timbulnya efek relaksasi otot-otot yang kaku dan memperbaiki kerja ginjal, sehingga asam urat dalam darah dapat dikeluarkan melalui ginjal. Desain Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan penelitian one group pre-post. Hasil: Nilai rata-rata kadar asam urat sebelum melakukan terapi bekam memiliki nilai rata-rata sebesar 6,9 mg/dl, sedangkan nilai rata-rata sesudah melakukan terapi bekam memiliki nilai rata-rata sebesar 6,7 mg/dl. Terdapat penurunan kadar asam urat setelah melakukan terapi bekam pada pasien di Praktek Mandiri Nasrullah D.R.

References

Al – Jauziyyah, Ibnu Qayyim. 2017. Metode Pengobatan Nabi. Jakarta : Griya Ilmu

Andarmoyo, S. (2013). No Title. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri.

Fatahillah, A. 2006. Keampuhan Bekam Qultum Media. Tangerang

Hidayat, R. 2009. Gout dan Hiperurisemia. Medicinus. Vol 22 No 1. Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Ridho, Achmad Ali. 2015. Bekam Sinergi (Edisi Penyempurnaan). Solo : Aqwamedika

Ningsih, N. F. (2017). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Hiperuremia Di Rumah Sehat Khaira Bangkinang. Jurnal Ners, 1(2).

Setiabudi H, 2012. Deteksi Dini, Pencengahan, dan Pengobatan Asam Urat. Penerbit Medpress Swadaya Group. Jakarta

Ragab, G., Elshahaly, M., & Bardin, T. (2017). Gout: An old disease in new perspective – A review. Journal of Advanced Research, 8(5), 495–511. https://doi.org/10.1016/j.jare.2017.04.008

Riskesdas, (2018). Riset Kesehatan Dasar. Kendari (ID): Balibatang Sulawesi Tenggara

Widodo, Sri & Mustofa. 2017. Bekam Basah Menurunkan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Penderita Hiperurisemia di Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. “Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”. Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Downloads

Published

2023-07-31

How to Cite

Suardi, A. (2023). PENGARUH TEHNIK BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ATRHITIS DI PRAKTEK MANDIRI NASRULLAH D.R. Jurnal Nurse, 6(2), 65–73. https://doi.org/10.57213/nurse.v6i2.199